Subneting IPV4 Metode CIDR dan VLSM
Oleh : Elly ermawati
A. PENGERTIAN SUBBNETTING
Subneting adalah strategi yang digunakan untuk memisahkan satu jaringan fisik yang menjadi lebih dari satu sub jaringan logis yang lebih kecil (subnet). alamat IP mencangkup segmen jaringa dan segmen host.
Subnet dirancang dengan menerima bit dari bagian host alamat IP dan menggunakan bit-bit ini untuk menetapkan sejumlah sub-jaringan yang lebih kecil di dalam jaringan asli. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B dan C yang sudah di atur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis kebutuhan.
B.FUNGSI SUBBNETING
- Mengefisienkan Alamat IP, penghematan alamat IP mengalokasikan IP Address yang terbatas agar lebih efisien.
- Mengurangi Trafic Jaringan, subbneting memastikan bahwa trafic yang ditunjukan untuk perangkat dalam subnet tetap berada di subnet itu, yang mengurangi keleletan.
- Meningkatkan Keamanan Jaringan, dengan memisahkan jaringan anda menjadi subnet, anda dapat mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL,QoS,atau peta rute.
- Mengoptimalkan Kinerja dan Kecepatan Jaringan, mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikam semua device tersebut didlam network ID yang sama akan memperlambat network.
- membagi satu kelas network atas sejumplah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian bagian yang lebih kecil.
- menepatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
- untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
- untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
Metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas) banyak diterapkan, yakni dengan mengalokasikan IP Address dalam notasi classless inter domain routing (CIDR). istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP Address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik, disebut juga network prefix. misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefik-nya dituliskan sebagai 12/8. Angka /8 menunjukan notasi CIDR yang merupakan jumplah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti net-masknya 255.0.0.0 degan jumpah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node.
CIDR pada dasarnya adalah metode yang digunakan oleh ISP (internet service provider) untuk mengalokasikan sejumplah alamat pada suatu perusahaan, ke setiap tempat para pengguna layanan dari ISP tersebut, dalam hal ini ISP menyediakan alamat dalam ukuran blok (blok size) tertentu. Dari mulainya CDR dikembangkan untuk penggabungan network yang dibentuk oleh beberapa router internet dan lazimnya CIDR di implementasikan oleh provider internet, jika di perlukan CIDR dapat juga di implentsikan untuk keperluan LAN ,sepanjang sistem operasi atau protocol yang di gunakan sudah mendukung CIDR.
Berikut tabel range IP Address yang dialokasikan sebagai IP private dengan system CIDR.
METODE VLSM
VLSM (variable length subnet mask) merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang digunakan oleh pemilik network (network administrator) dari blok IP yang telah diberikan padanya (sifatnya local dan tidak dikenal di internet. VLSM merupakan bentuk lain dari teknik subbneting akan tetapi pada subbneting ini yang digunakan bukan berdasarkan jumplah banyak IP dalam satu subnet/class melainkan banyak host yang ingin dibuat. Hal ini akan membuat semakin banyak jaringan yang dapat di pisahkan pada suatu subnet maupun class. sebagai contoh suatu jaringan menggunakan class C dengan alamat network 192.168.32.0.
jaringan tersebut ingin membagi jaringanya menjadi 5 subnet dengan rincian sebagai berikut :
- subnet #1 : 50 host
- subnet #2 : 50 host
- subnet #3 : 50 host
- subnet #4 : 30 host
- subnet #5 : 30 host
- efisien menggunakan alamat IP, alamat IP yang di alokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet
- VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif
- mendukung rute agregasi (route summarization).
- Subnet dihitung dari kebutuhan host terbesar. (Kebutuhan hostnya diurutkan)
- Jika FLSM, masalah selesai. Semua network dikasih sama panjang.
- Tapi di VLSM, tiap subnet akan dihitung lagi.
- Networknya mengikuti dari subnet yang sudah dihitung sebelumnya.
Network tadi akan kita urutkan terlebih dahulu:
- Workstation LAN, paling banyak, yaitu 50 host. Menggunakan /26 dengan alamat network 192.168.10.0/26.
- Server-LAN, kedua, ada 12 host. Menggunakan /28 (karena punya 14 valid host). Dengan alamat network 192.168.10.64/28.
- Point-to-point WAN, terakhir, cuma ada 2 host, cukup dengan /30. Dengan alamat network 192.168.10.80/30.
- Kalau ada network lagi, berarti bisa pakai network mulai dari 192.168.10.84 (akhir dari network point to point WAN).
- jumplah subnet = 2(pangkat)8 = 256 subnet
- jumplah host per subnet = 2(pangakat) 16 - 2 = 65534 host
- blok subnet =256-255 =1.jadi subnet langkapnya : 0,1,2,3,4 dan seterusnya.
- jumplah subnet = 2(pangkat)x, dimana x adalah banyaknya binary 1 pada oktet 2 terakhir. jadi jumplah subnet adalah 2(pangkat)= 4 subnet.
- jumplah host per subnet = 2(pangkat)y-dimana y adalah kabalikan dari x yaitu banyaknya binary 0 pada 2 oktet terakhir. jadi jumplah host per subnet adalah 2(pangkat)14 - 2 = 16.383 host
- Blok subnet = 256-192 =64. subnet berikutnya adalah 64+64 = 128, dan 128+64 =192. jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.
- jumpah subnet = 2(pangkat)x, dimana x adalah banyanya binary 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B ,dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). jadi jumplah subnet adalah 2(pangkat)2 = 4 subnet.
- jumplah host per subnet = 2(pangkat)y-2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. jadi jumplah host per subnet adalah 2(pangkat)6-2 =62 host.
- blok subnet =256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) =64. subnet berikutnya adalah 64+64= 128, dan 128+64=192. jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192.
Komentar
Posting Komentar